KAPAL PECAH PAGI IDULFITRI



KEJADIAN paling menyenangkan dan bikin nagih  di saat momen lebaran adalah hiruk pikuk pagi-pagi menjelang berangkat ke masjid untuk shalat ied. Rumah bak kapal pecah (uhh, kek yang pernah liat kapal pecah aja...!😃)

Sentana dari TOA masjid, garim terus mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, sembari menyerantakan jadwal shalat ied atau juga menguar-nguarkan soal zakat fitrah bagi yang belum terlakit membayar. Sebelum shalat zakat fitrah sudah harus dibayarkan, bila lewat waktu, status zakat fitrahnya otomatis berubah jadi sedekah biasa.

Pagi, usai subuh tentulah saat-saat heboh di rumah. Apalagi seluruh anggota keluarga, anak, menantu, cucu tumpek blek di rumah. Maka kemeriahan dan kehebohan sudah pasti. Ribut minta ampun.

Karena kamar mandi hanya satu, sementara yang mau mandi bejibun. Tapi tidak mudah juga membuat urusannya lancar. Namanya bocah dan bocil, paling susah menyuruh mereka mandi. Mereka juga tak ambil pusing dengan urusan jarum jam. Yang satu masih mendengkur lalu oleh emaknya digutik supaya bangun.  Sekelompok yang lain asyik main hape, grup lainnya kejar-kejaran dalam rumah yang tak mereka paham bahwa luasnya hanya seumprit. Jiwa mereka gembira tak kepalang. 

Salah satu perempuan dewasa di rumah --biasanya menantu atau anak bungsu-- kebagian menyetrika seluruh pakaian, mukena, jilbab dll.  Padahal kemarin ada waktu luang. Tapi konon menyetrika di waktu-waktu mepet itu adalah ritual wajib dan berkesan di tiap lebaran. Sanding celana wajib terlihat seriding. Supaya necis. Panjangnya haruslah pas tak boleh senteng.

Sebagian lagi, anak-anak bergelut di dapur. Di antara hal itu, yang emak-emak pun harus mencarikan pakaian bocah-bocah di lemari dan tas. Mana-mana pakaian yang mau dikenakan anak-anak. Setelah itu umi bunda mama masing-masing mengurus stelan sendiri-sendiri. Nenek sibuk mencari stagen.

Kelas bapak-bapak bolehlah agak santai mengopi sambil menyulut udut. Maota-ota kecil ini itu, dari cerita rantau sampai cerita soal kampung. Mereka tak ambil pusing urusan dapur dan segala tetek bengek perkakas lebaran anak-anak. Kecuali bila anak merengek minta ayahnya yang bantu cariin celana yang seminggu lalu dibeli di deretan kaki lima.

Itulah pagi yang super ribut di banyak rumah, sejam dua jam menjelang ke masjid. Semua harus rapi dan tak boleh alpa barang satu pun. Karena sebelum benar-benar berangkat mereka harus eksyen dulu di depan kamera. Berkodak ramai-ramai di halaman atau serambi rumah. Mayan buat postingan pertama di hari raya. Takarir di foto pastilah "Alhamdulillah. Bahagianya Ayah dan Emak, anak cucu dan menantu Berkumpul di Hari yang Fitri."

DAFTAR ISTILAH/KAMUS

- Sentana (bilamana)
- Seranta (mengumumkan)
- menguar (menyiarkan)
- terlakit (sempat)
- digutik (dicolek, jentikan cepat)
- Sanding (sisi sudut)
- Seriding (pinggir tajam)
- Senteng (terlalu pendek tentang pakaian)
- Stagen (kain ikat pinggang emak2 zaman dulu)
- Takarir (caption/teks foto)
- Udut (rokok)

Oce
Idulfitri 1444 H/2023
Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama