Podcast Pertama dr Zakir Naik dengan dr Richard Lee
0Oce E SatriaJuni 06, 2025
YOUTUBER kesohor Indonesia, dr Richard Lee berhasil mewawancarai dai terkenal dr Zakir Naik. Wawancara tersebut tayang di chanel dokter spesialis kecantikan yang juga seorang mualaf tersebut, Jumat 6 Juni 2025. Lima jam pertama, video sudah ditonton hampir setengah juta di chanel bersubscriber 5,53 juta itu.
Seperti diketahui dr Zakir Naik sejak 2016 hijrah ke Malaysia setelah pemerintah India melakukan tekanan kepadanya karena tidak menyukai ceramah-ceramahnya yang banyak memikat umat Hindu di sana, banyak umat Hindu bersyahadat setelah Zakir Naik menjelaskan dengan argumentatif kebenaran Islam, justru berdasarkan data kitab suci agama Hindu sendiri.
Ia dan istrinya tinggal di sebuah apartemen sederhana di kawasan Putrajaya, Malaysia, bersama anak dan menantunya. Pemerintah Malaysia memberikan dukungan atas aktivitas dakwah dr Zakir Naik. Dai yang juga murid Syekh Ahmad Deedat itu tetap gencar melakukan dakwah baik secara online dan media Peace TV miliknya serta dakwah secara offline ke berbagai negara.
Syeikh Ahmed Deedat, orator terkenal di dunia tentang Islam dan perbandingan agama yang pernah memanggil Dr. Zakir dengan nama “Deedat Plus” pada tahun 1994, menyerahkan sebuah plakat pada bulan Mei 2000 dengan ukiran ‘Diberikan Kepada Dr. Zakir Abdul Karim Naik Atas Prestasinya Di Bidang Dakwah Dan Kajian Perbandingan Agama’.
Wawancara dr Richard Lee dengan dr Zakir Naik ini difasilitasi oleh Koh Hanny dan Dondy Tan yang dikenal mempunyai relasi sangat baik dengan pakar perbandingan agama tersebut.
Dalam wawancara itu dr Ricahrd Lee mengajukan sejumlah pertanyaan terkait aktivitas harian dr Zakir Naik saat ini. Kepada dr Richard, ia menyebut bahwa dirinya menggunakan hampir lima jam untuk shalat sepanjang hari. Tidur hanya sekitar 3 jam, berdakwah, dan pekerjaan lainnya.
Hidup Sederhana
Ia juga menceritakan mengenai gaya hidupnya yang sederhana. Padahal, dr Zakir Naik dari segi kekayaan terbilang lumayan. Ia memiliki sejumlah bisnis pribadi, seperti bisnis penyewaan mobil mewah di Qatar. Perusahaannya menyewakan mobil jenis Roll Royce, Bantle, Lambhorgini dan lain-lain.
Infak 51% dari Penghasilan
Namun dr Zakir Naik memilih hidup secara sederhana. Di Malaysia biaya hidupnya sehari-hari hanya sekitar $400 atau sekitar Rp7 jutaan. Ia mengaku memegang prinsip menginfakkan 51% penghasilannya untuk dakwah dan di jalan Allah. Dr Zakir Naik selama ini juga membiayai sendiri kegiatan dakwahnya. Ia menanggung sendiri biaya dan akomodasi, kecuali bila yang mengundangnya adalah pemerintahan.
Tuduhan Ekstrimis
Terkait tuduhan sebagai ekstrimis yang dialamatkan kepadanya oleh pemerintah India, dengan lugas dr Zakir Naik menjawab bahwa memang benar dia adalah seorang ekstrimis. Namun yang ia maksud ekstrimis adalah melaksanakan ajaran Islam secara ekstrim.
Definisi ekstrim, kata Zakir Naik, adalah melakukan sampai batas yang dibolehkan, dalam kebaikan. Seorang muslim harus menjadi ekstrimis, tapi bukan melakukan hal-hal yang buruk atau jahat.
Alasan Hijrah ke Malaysia
Richard Lee juga menanyakan bagaiamana dr Zakir Naik menilai Malaysia dan mengapa memilih negara itu sebagai tempat tinggalnya. Ia menjawab bahwa ada 6 alasan kenapa Malaysia ia pilih. Pertama, di Malaysia Islam menjadi agama federal, negara dengan mayoritas muslim (63%). Kedua, Malaysia adalah negara yang tidak bisa dikendalikan oleh barat atau non-muslim. Ketiga, Malaysia tidak berada di zona perang. Keempat, ekonomi Malaysia sangat baik. Kelima, biaya hidup di Malaysia lebih murah. Keenam, di Malaysia nilai-nilai Islam dilaksanakan dengan lebih baik oleh pemerintah dan masyarakatnya.
Tidak lagi berdebat
Dulu sejak tahun 80an hingga tahun 2006 ia terbilang aktif berdebat perbandingan agama. Namun sampai kini ia tak lagi fokus ke situ. Alasannya, banyak penantang debatnya hanya ingin menumpang tenar alias pansos. Kalau mau nantang debat, dr Zakir Naik mensyaratkan si penantang harus bisa menghadirkan minimal 20.000 jemaatnya sendiri. Terakhir ia melakukan debat adalah dengan pemuka agama Hindu terkenal di India yakni Sri Sri Ravi yang dihadiri hampir 1 juta orang.
Ke Indonesia
Dr Zakir Naik akan datang ke Indonesia pada 13 -28 Juni 2025 dan akan berceramah di empat kota mulai Surabaya, Malang, Solo, dan Bogor.
Selain itu dijadwalkan ia akan hadir kembali di podcast dr Richard Lee di Jakarta.
Kunjungan pertama kali Dr. Zakir Naik ke Indonesia pada tahun 2017 atas undangan Koh Hanny Kristianto yang saat itu baru memeluk Islam.
Dr. Zakir Naik adalah pelopor ulama dunia pertama kali yang ceramah ke Indonesia. Sejak kedatangan Dr. Zakir Naik semakin banyak ulama-ulama dari luar negri yang datang berdakwah ke Indonesia. (*)
Oce Satria
sumber: Youtube dr Richard Lee
Tonton wawancara lengkapnya di sini:
Kabar terakhir seperti dikonfirmasi Koh Hanny dalam podcast Dondy Tan mengatakan, dr Zakir Naik batal ke Indonesia.
Lelaki yang selalu gatal ingin menulis, penyuka puisi. Terjun di dunia jurnalistik sejak 1988 saat menjadi kontributor Tabloid KMS Singgalang Padang. Menulis cerpen, puisi, dan artikel-artikel sosial politik di media Padang 1988-1996 sejak di SMPN Kotolaweh, SMAN1 Padang Panjang dan saat mahasiswa FH Unand Padang. Bersama beberapa penulis menerbitkan antologi cerpen antara lain: Simfoni Reuni, Resolusi, Petualangan di Alam Bebas, Aku Lagu dan Nostalgia dan Buku antologi Puisi 16 Penyair Nusantara Latifah Qolbi . Menulis buku 100 Tahun Semen Indonesia bersama sejumlah wartawan Indonesia, dan buku Pilkada dan Pandemi bersama Indra J Piliang dan Dr Ir Sujono MM. "Kilau Sungai Lelap Tidurmu" (Buku kumpulan puisi bersama sejumlah penyair Indonesia, mengenang kepergian Eril Mumtaz),
Sebuah novel berjudul Magek, Affair Tiga Dara setebal 400 halaman siap diterbitkan. Saat ini Oce Satria berkutat sebagai Jurnalis di Harian Pekanbaru MX, Klimmx.com, Pemred Tanjaknews.com, dan mengelola sejumlah blog pribadi.
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: