JEDDAH: Perjalanan seorang jemaah calon haji asal Libya, Amer Al Mahdi Mansour Al Gaddafi, untuk menunaikan haji — rukun Islam kelima — tahun ini viral di seantero jagad. Ia telah menjadi kisah kuat tentang keimanan, tekad, dan apa yang oleh banyak orang disebut sebagai campur tangan Allah.
Tekad teguh Amer Al Mahdi Mansour Al Gaddafi untuk mencapai kota suci Mekkah telah menginspirasi banyak umat Muslim di seluruh dunia.
Awal yang Penuh Tantangan
Cobaan berat Amer dimulai di bandara, di mana ia dihentikan di imigrasi karena penundaan keamanan yang terkait dengan nama belakangnya — Al Gaddafi — yang dikaitkan dengan mendiang penguasa Libya Muammar Gaddafi.
Meskipun sudah berkali-kali memohon, kapten pesawat memutuskan untuk berangkat tanpa dia, dengan alasan protokol keamanan dan jadwal yang ketat. Namun apa yang terjadi selanjutnya mengubah perjuangan Amer menjadi simbol kehendak Tuhan.
Dua Kali Masalah, Satu Pesan
Tak lama setelah lepas landas, pesawat mengalami masalah teknis dan terpaksa kembali ke bandara. Setelah perbaikan, pesawat lepas landas lagi — hanya untuk mengalami kerusakan kedua yang mengharuskan pengembalian darurat lagi.
Intervensi Allah?
Setelah insiden kedua, sang kapten mengumumkan, “Saya bersumpah tidak akan terbang lagi kecuali Amer bersama kita di pesawat ini.”
Pihak berwenang dengan cepat mengizinkan Amer untuk melakukan perjalanan, dan pada percobaan ketiga, pesawat berangkat dengan dia di dalamnya.
Perjalanan Amer ditafsirkan oleh banyak orang sebagai tanda kehendak Tuhan dan doa yang terjawab. Ia berkata, “Saya hanya ingin pergi haji… Dan saya percaya bahwa jika itu sudah ditakdirkan untuk saya, tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya.”
Bagi banyak orang, pengalamannya mencerminkan inti kepercayaan Islam: bahwa tidak seorang pun dapat menahan apa yang Allah berikan, dan tidak seorang pun dapat memberikan apa yang Allah tahan. Gelar, kekuasaan, dan pengaruh tidak memiliki nilai apa pun di hadapan kehendak Tuhan.
Tonton video singkat Amer:
Pesan Spiritual
Ibadah haji wajib bagi semua Muslim dewasa yang mampu secara fisik dan finansial untuk melaksanakannya. Namun, umat Islam juga percaya bahwa kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji tidak hanya bergantung pada usaha pribadi — itu adalah undangan ilahi, yang hanya diberikan kepada mereka yang dipilih oleh Allah.
Kisah Amer, yang dibagikan secara luas di media sosial, telah menjadi pengingat yang mengharukan akan keyakinan ini — dan bukti kekuatan iman dan kegigihan.
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: