By: Lidia
KADANG diajakin orang untuk menghadiri seminar gimana cara bisnis yang hebat, saya kenapa kurang tertarik.
Saya lebih tertarik jika orang langsung ngajak saya terjun berbisnis. Langsung ke lapangan. Karena situasi saat di lapangan berbeda dengan di dalam ruangan yang hanya belajar teori. Studi kasus. Mempelajari studi kasus.
Padahal nantinya kasus yang di buku itu akan berbeda dengan kenyataan.
Contoh sederhana aja.
Jika 1 macam produk harga pokok produksi kita 10.000, maka supaya kita dapat untung, kita harus jual dengan harga 12.500. Itu dengan mark up 20 % lebih.
Udah diperhitungkan semua biaya biaya. Kalau gak jual segitu maka di dalam teori akan salah. Karena akan rugi.
Namun dalam praktiknya tidak semua barang perhitungannya diperlakukan sama. Saat barang langka di pasaran, maka kita pasti akan ngambil untung lebih dari 20 %. Bisa 50 %. Karena sesuai hukum pasar.
Namun saat harga barang hancur, kita tidak bisa mempertahankan harga yang 12.500. Malah kita harus turunkan agar barang kita cepat terjual.
Bahkan kalo pesaing menjual harga di bawah harga pokok, maka kita otomatis akan menjual barang rugi. Di bawah harga pokok malahan. Mana ada teori yang membenarkan hal tersebut. Pasti kita akan dibilang tidak mengerti ilmu ekonomi.
Dalam bahasa premannya, eh kasarnya, ada pameo bagi pedagang yang bilang, dalam berdagang ada "untung daging", ada "untung bawang". Ada saik taba, ada saik tipis. Taukan arti kata saik? Sayatan, gitu. Tergantung situasi pasar. Dan dalam teori tidak akan ditemui situasi pasar yang sangat pelik. Lurus lurus aja.
Namun sebagai dasar ilmu ekonomi teori itu penting juga dipelajari. Makanya dipelajarinya di saat sekolah. Kalau udah di lapangan, maka sebagian ilmu itu bisa aja buyar. Karena ditemui situasi yang ribet yang tidak ada panduannya di teori.
Saya aja jatuh bangun dalam berusaha. Sampai sekarang. Dihajar covid, salah pilih barang, salah strategi dan lainnya. Keliatan aja yang bahagia padahal nangis nangis. Hiks. Eh kok ujungnya curhat teyusss...yaak?
Januari 4-2023
Lidia
Makasih da oce
BalasHapusYooii....
Hapus