Dirgalayu Indonesia




Untung ada media sosial. Dengannya hampir semua orang dari berbagai latar belakang dan tempat ikut menyampaikan ucapan selamat ultah kepada negeri ini, Republik Indonesia. Saya juga tidak mau ketinggalan. Lewat sebuah akun bernama Republik Indonesia di facebook, saya tulis di dindingnya: Met Ultah ya, Ibu....semoga panjang umur dan sukses selalu. Mohon maap bila kami anak2mu masih nakal, selenge'an, nggak tau aturan, indisipliner, suka nyopet duit Ibu, suka jual tanah Ibu ke oranglain...dst...dst.... "hutan sawah dan lautan, simpanan kekayaan....kini Ibu sedang lara...."

Negeri yang semakin bobrok, ditunjukkan oleh para pemimpin yang korup, sistem hukum yang masih mengusung semangat "menegakkan hukum" bukan "menegakkan keadilan" dan centang perenang birokrasi yang kasat mata. Semuanya bikin kita geleng-geleng kepala dan geram.

Tak salah bila di facebook dan twitter, rakyat Indonesia saling berebut memaki, mengeluhkan dan menghujat kondisi bangsa saat ini. Media sosial dan televisi yang tanpa kungkungan telah ikut memengaruhi banyak rakyat kecil untuk berani bersikap dan melontarkan apa yang menjadi ganjalan hati mereka.

Seandainya para pemimpin rajin menyimak keluhan, umpatan, makian dan segala macam lontaran kritik di media, paling tidak bisa menggugah sedikit saja kesadaran mereka akan arti penting semangat keindonesiaan. Tapi rupanya hal itu tidak terwujud. Kian hari, kian banyak saja bobrok negara ini yang terumbar ke tengah-tengah masyarakat. Jadi jangan salahkan bila semangat cinta tanah air itu semakin layu.

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad