NASA NEWS
By Eka Satria Taroesmantini / dari berbagai sumber
Misi Discovery dalam penerbangan luar angkasa sudah dimulai hari ini, senin 15 Maret 2009. Pesawat ulang-alik milik NASA tersebut diberi tugas memasang panel surya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang akan dimanfaatkan memasok energi untuk laboratorium di ISS.
Dengan 32.800 sel surya yang terpasang pada penel sepanjang 35 meter, akan sangat dimungkinkan pelipatgandaan tenaga bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional itu menjadi 120 kilowatt. Sebelumnya sumber tenaga di ISS hanya berada pada tenaga 90 kilowatt. Pelipatgandaan tenaga ini dimaksudkan untuk mendukung dua laboratorium baru milik Jepang dan Eropa di ISS yakni KIBO dan COLUMBUS.
Misi Discovery kali ini akan mengangkut tujuh awak. Satu awak dari Jepang, Koichi Wakata akan menempati pergantian astronot Amerika serikat, Sandy Magnus. Diluncurkannya misi Discovery hari Senin ini adalah untuk mengantisipasi benturan jadwal dengan misi lain bila harus menunggu hingga April. Dengan jadwal pada 26 Maret, misi pesawat ulang-alik Soyuz milik Rusia tentu akan terganggu karena stasiun luar angkasa internasional memang tidak bisa dilabuhi oleh dua pesawat ulang-alik. Soyuz sendiri akan menyertakan seorang pengusaha AS, Charles Simonyi.
Sebenarnya ada keraguan untuk meluncurkan misi saat ini karena ditengarai ada kebocoran hydrogen yang memungkinkan terjadinya ledakan hebat. Saat ini belum diketahui penyebabnya. Kebocoran terjadi saat pengisian bahan baker eksternal Discovery beberapa jam menjelang peluncuran.
Bagaimana ilmuwan AS menyikapi problem krusial dalam sebuah misi penting ini? Dengarlah apa kata Kepala Tim Manajemen Misi Discovery, Mike Moses, “Kebocoran terjadi di system darat bukan di tangki bahan nakar eksternal Discovery.” Sementara Direktur Peluncuran Discovery dengan enteng menjanjikan, “Dari perspektif keselamatan, kami baik-baik saja.”
Kalau ahlinya sudah menggaransi, kita bisa bilang apa. Kecuali mereka bisa juga mendapatkan garansi Allah.

APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: