Awal Mula Tren Jilbab di Indonesia



Hari Jumat di tahun 1991.
Waktu itu tiap Jumat, siswi wajib berpakaian muslim. Tapi saat itu jilbab atau hijab belum umum dipakai. Mereka cukup pakai baju kurung (pakaian yg mengurung aurat). 

Zaman orba memang jilbab dilarang digunakan di tempat umum dan sekolah. Setelah orba, barulah jilbab banyak digunakan di sekolah. 

Setelah tahun 1990 didesak ICMI, pemerintah lewat Direktorat Jenderal Pendidikan dan Menengah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 100/C/Kep/D tahun 1991 yang membolehkan siswi mengenakan jilbab. 

Dalam SK tersebut pemerintah masih ogah pakai istilah jilbab, mereka menyebutnya dalam SK tersebut  istilah "seragam khas". 

Sebelumnya Emha Ainun Najib memprotes pelarang jilbab dengan puisinya yg fenomenal "Lautan Jilbab",  pertama kali dibacakan pada acara Ramadhan di Kampus UGM tahun 1987. Lalu diadaptasi menjadi naskah drama panggung. 

Pementasan Lautan Jilbab adalah salah satu titik balik dalam perubahan budaya busana muslimah, di mana jilbab menjadi simbol keagamaan sekaligus mode.




Berikut sebagian petikan puisi Cak Nun;

Jilbab ini lagu sikap kami, tinta keputusan kami, langkah dini perjuangan kami

Jilbab ini surat keyakinan kami, jalan panjang belajar kami, proses pencarian kami

Jilbab ini percobaan keberanian di tengah pendidikan ketakutan yang tertata dengan rapi

Jilbab ini percikan cahaya dari tengah kegelapan, alotnya kejujuran di tengah hari-hari dusta

Jilbab ini eksperimen kelembutan untuk meladeni jam-jam brutal dari kehidupan

Jilbab ini usaha perlindungan dari sergapan-sergapan

Dunia entah macam apa, menyergap kami

Sejarah entah di tangan siapa, menjaring kami...

Lihatlah perlahan-lahan makin banyak manusia yang memakai jilbab, 
lihatlah kaum lelaki memakai jilbab di akalnya, lihatlah rakyat manusia memakai jilbab di fikirannya, 
lihatlah ummat-ummat memakai jilbab di kebudayaannya, 
lihatlah siapapun saja yang memerlukan perlindungan, yang memerlukan genggaman keyakinan, yang memerlukan cahaya pedoman,
lihatlah mereka semua berjilbab.
(Emha Ainun Najib)

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad