Indonesia Mengajar atau Indonesia Belajar?




Oleh: Ahmad Bahruddin

Kemarin diserbu teman-teman "Indonesia Mengajar" dari Unair, UNY, dan UIN Suka. Saya bilang;

 "Kalau kalian mengajar, anak-anak di pulau terpencil yang kalian kunjungi itu, anak-anak hanya akan menjadi obyek atau bahkan menjadi ter(h)ajar. 

Tapi kalau kalian menjadi teman, penyemangat dan penghibur, mereka akan bahagia belajar mengenali kehidupan dan berinisiatif menyelesaikan problem-problem kehidupan atau bahkan berkarya (seni dan sastra) untuk memuliakan kehidupan."

Sebelas dua belas seperti ide Mas Menteri Nadiem "Guru Penggerak". Hal yang sama saya sampaikan ke Anies Baswedan tahun 2013, ketika saya menerima award Kick Andy Hero - nya Bang Andy F Noya⁩. Waktu itu ketika beliau sedang getol-getolnya di program "Indonesia Mengajar" saya sarankan agar diganti dengan "Indonesia Belajar" saja.

Diskusi berlanjut, tentang bagaimana seharusnya positioning seorang guru. Karena kebetulan salah satu dari mereka, bulan depan akan lanjut kuliah pendidikan ke Finlandia. 

Saya tahu dari sahabat saya almarhum Munif Chatib yang dikenal Howard Gardner-nya Indonesia yang juga telah berulang kali ke Finlandia, beliau bilang kalau di Finlandia itu guru diwajibkan menjadi penyemangat murid belajar dan mengurangi "ngetes" anak, (less testing, more learning), bahkan bisa dikenai pidana. "What!? Pidana?!"

Iya, langsung saja saya coba tes teman-teman tamu dengan mengajukan pertanyaan, "Siapa nama kakek Ki Hadjar Dewantara?"

Tentu saja yang bersangkutan tidak bisa menjawab. Saya bilang, "Anda yang sudah hebat itu, tetap bukan problem anda kalau tidak bisa menjawab pertanyaan saya, tapi problemnya ada di saya. Kenapa harus bertanya pertanyaan semacam itu? Meskipun pengetahuan tentang nama kakek Ki Hadjar itu, klaim saya, adalah baik."

Janganlah guru mengklaim sebagai pembawa kebaikan dan kebenaran akhir. Apalagi berlanjut membodohkan anak gegara tidak bisa menjawab pertanyaan itu, yang ujung-ujungnya justeru mereduksi nalar imajinasi, kreasi dan inovasi anak. 
Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama