Ini Rahasia Pertahanan Hema Malini




APA yang menyebabkan Hema Malini mampu bertahan sedemikian hebatnya sampai puluhan tahun sebagai bintang film? Orang boleh saja berbisik-bisik bahwa film Hema sudah tidak laku di pasaran, tetapi sebagai aktris dia masih memiliki daya tarik tersendiri.

Nama lengkapnya adalah Hema Malini R. Chakravarty, ia lahir pada 16 Oktober 1948 Ammankudi, Tamil Nadu. Hema Malini adalah aktris Senior dan produser film bollywood, merupakan isteri kedua dari aktor Dharmendra dan ibu dari aktris muda Esha Deol.

Sudah lama dia berkecimpung di dunia film barangkali dia sendiri sudah tidak menghiraukan dan mengingat-ingatnya. Munculnya bintang-bintang pendatang baru yang lebih cantik, tetapi diragukan bakatnya, sama sekali tidak menyisihkan Hema. Sekalipun Rekha tampil dengan pesat menduduki tempat teratas, Hema sama sekali tidak merasa mendapat saingan, bahkan dengan jujur mengakui sudah sepantasnya Rekha memperoleh tempat yang layak. Lalu apa yang menjadi sebab Hema Malini masih terpandang di kalangan raja raja industri film, terutama dalam film komersil?

Dalam soal bakat dia tidak lebih dari Sabana, kecantikannya pun tidak menandingi Deepti, penampilannya juga tidak seluwes Smita Patil atau tidak melebihi kemolekan Zeenat Aman. Dalam pergaulan dia juga kurang, tidak suka ikut berkumpul atau mempunyai teman akrab sesama bintang. Juga tidak mempunyai sifat suka menggantungkan diri kepada produser. Ke mana pun pergi selalu seorang diri, melangkah dengan kepala tegak tak peduli, namun tetap dipuja. Dia tidak perlu merasa malu sekalipun dihebohkan sering menga dakan hubungan dengan lelaki yang sudah beristri. Di antara sekian banyak bintang cantik hanya dia satu-satunya aktris yang tak pernah membawa serta pengawal atau teman laki-laki.

Semua itu diakui oleh Hema dan tanpa ragu dia menyatakan perasaannya, "Yah, bagiku semua bintang, baik dia wanita maupun pria, adalah teman seprofesiku, tidak lebih", katanya, "tetapi untuk mengikuti cara hidup mereka, aku tak ada waktu, segala macam pesta ini itu hanya mem buang-buang waktu saja. Apabila selesai shooting waktu yang masih tersisa kumanfaatkan untuk yang lebih berguna atau untuk tidur. Terus terang saja, pada dasarnya aku orang yang lebih memikirkan diriku sendiri, ingat, memikirkan bukan mementingkan. Memang, aku tidak bisa bergaul dengan mereka di luar pekerjaan, sekalipun aku sudah berusaha mencobanya. Selesai shooting, aku lebih senang berkumpul dengan keluarga. Tetapi kalau ada yang mengatakan aku tidak mempunyai teman, sungguh keliru. Sebagian besar teman-temanku bukan orang dari kalangan film".

Meskipun di masa lampaunya ia pernah beberapa kali mengalami affair, antara lain dengan Sanjeev, Jeetendra dan belum lama ini dengan Dharmendra, tapi tidak ada yang melihat itu sebagai skandal, karena sikapnya yang tidak munafik. Hema sudah sewajarnya kalau wanita menyukai pria dan tidak ada wanita yang ingin merusak citra dirinya sendiri.

Sikapnya di dunia film juga terkenal luwes. Dalam film "Dard" yang sedang dibuat, Hema memakai sari putih dan rambutnya berwarna kelabu. Berkata Hema, "Aku mendapat peran sebagai pengacara, peran yang pertama selama karierku dalam dunia film", sambil meraba-raba rambutnya dia berkata pula, "Aku tahu semua wartawan akan menulis bahwa ketenaran Hema sudah "merosot" sehingga bersedia memegang peranan nenek-nenek!" dia tertawa. 

Selama pembuatan film itu Hema benar benar menampilkan permainan yang meyakinkan sikapnya tak ubahnya seperti pengacara tua berpengalaman dan berwibawa. Tidak pula keliru kalau Hema dalam dunia film mendapat julukan "anak emas sutradara" atau "aktris sutradara", sebab Hema tak pernah membantah atau bertanya apa pun keputusan dan keinginan sutradara. Dia selalu bekerja sesuai dengan kehendak dan keinginan sutradara disertai dengan penghayatan dan penjiwaan. 

Tidak pula mengherankan kalau di kalangan film dia disebut "Hemaji". Tabiat dan sikapnya terhadap sesama teman main (Poonan dan Rajesh) selama pembuatan film, hangat dan ramah. Sebagai pemain yang baik dia selalu siap dan memperhatikan semua petunjuk apa yang harus dilakukannya. Tidak ada kelihatan tanda-tanda bersikap tinggi hati atau menonjolkan diri sebagai bintang kawakan.

Dalam setiap penentuan kostum yang harus dipakainya dia selalu bertukar pikiran lebih dulu dengan sutradara. Kalau sudah menjadi keputusan harus mengenakan kostum apa, sekalipun tidak sependapat, dia dengan patuh memakainya. 

"Pernah aku oleh Manoj Kumar diharuskan memakai kostum sempit dan harus menari. Selesai shooting letihnya bukan main, tetapi aku merasa puas ketika ternyata penonton memuji tarianku".




Hema melanjutkan, "Sesudah sekian lama berkecimpung di dunia film aku ingin mem bangun rumah sederhana di Bangalore dan memindahkan sekolah tari yang kudirikan dari Madras, karena guruji tinggal di Banga lore". Ketika disinggung apakah bukan untuk tinggal bersama dengan Dharmendra di sana, dia cepat menjawab, "Aku tidak mau bicara soal itu. Kalau itu urusan kehidupan pribadiku, mengapa orang lain ikut campur? Masalah itu sudah sering di ungkapkan dalam koran dan majalah jadi tidak perlu diungkap lagi. Marilah kita bicara tentang sesuatu yang baru dan lain. Untuk apa membicarakan yang sudah basi?" 

Dia termenung sejenak, kemudian berkata, "Kalau Anda ingin mengetahui sesuatu yang baru ialah aku ingin menjadi sutradara film pertama yang kurencanakan ialah sebuah film nyanyi dan tari. Aku ingin menampilkan berbagai jenis nyanyian dan tarian yang ada di India, kurangkum menjadi satu film". 

Apakah itu nanti tidak akan disebut sebagai film dokumenter? 

"Ya dan tidak. Sebab akan kuusahakan agar ada jalur ceritanya". 

Tidak merasa khawatir kelak tidak akan laku? Kalau gagal bukankah berarti menutup masa depan sebagai sutradara? 

"Tidak", jawabnya mantap. "Aku akan tetap menjadi sutradara sampai berhasil seperti aku sekarang menjadi aktris. Bagiku hanya ada dua pilihan berhenti sebagai bintang aku muncul sebagai sutradara". 

Nyatanya tidak sedikit aktris sesudah berumah tangga menghentikan kegiatannya dari dunia film dengan alasan sibuk mengurus keluarga. Ketika masalah itu disinggung, Hema menjawab. "Tidak. Aku tak akan pernah mundur. Aktris yang semula hidup di dunia yang serba cemerlang dan enak, tidak kekurangan uang, selalu akan merasa jenuh hidup dalam dunia perkawinan dan dengan berbagai alasan, yang sebenarnya ingin kembali ke dunia lama, ingin comeback demi film. Aku tidak. Aku tidak akan meninggalkan dunia film. Sebab dunia film tidak terbatas hanya pada menjadi bintang, masih banyak bidang lain yang ada kaitannya dengan film."

Siapa yang pertama akan dipilihnya untuk film yang akan dibuatnya? Dia tersenyum. "Tunggu saja tanggal mainnyal" 


Hema Malini bersama Manoj Kumar dalam film "Kranti."



Dimuat di Majalah Senang No 0477 14 Juni 1981

Filmografi

1.Pandava Vanavasam (1961)
2.Sapno Ka Saudagar (1968)
3. Johny Mera Naam (1970)
4. Tere Mere Sapne (1971)
5. Andaz (1971)
6. Seeta Aur Geeta (1972)
7. Raja Jani (1972)
8. Gora Aur Kala (1972)
9. Jugnu (1973)
10.Dost (1974)
11.Sholay (1975)
12. Sanyasi (1975)
13. Khushboo (1975)
14. Trishul (1978)
15. Do Aur Do Paanch (1980)
16. The Burning Train (1980)
17. Naseeb (1981)
18. Kranti (1981)
19. Satte Pe Satta (1982)
20. Desh Premee (1982)
21. Nastik (1983)
22. Vijay (1988)
23. Hey Ram (2000) (Tamil)
24. Baghban (2003)
25. Veer-Zaara (2004) Special Appearance
26. Baabul (2006)
27. Laaga Chunari Mein Daag (2007) Special Guest Appearance


Oce Satria



Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama