Jurnalistik: Cara Membuat Paragraf yang Efektif




JIKA kita seorang penulis, kita sudah tahu bahwa teks apa pun biasanya dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang disebut paragraf. Seperti banyak komponen penulisan (terutama penulisan kreatif), paragraf tidak ditentukan oleh aturan. Ada beberapa rekomendasi tentang cara memasukkan jeda logis ke dalam teks tetapi tidak ada prinsip segmentasi yang ketat dalam penulisan informal. 

Dalam posting ini, akan diberikan beberapa tips tentang bagaimana membuat tulisan kita lebih koheren dan menarik menggunakan pemagrafan. 

Apa itu paragraphing?

Kemampuan untuk mengatur ide-ide, paragraphing bukan tentang pedantisme. Tapi saya juga tidak akan menyebutnya seni. Akan lebih pas jika saya mendefinisikan paragraphing sebagai cara untuk mengatur pemikiran  sehingga pembaca dapat memahami pesan dengan lebih baik.

Bahkan seorang penulis pemula dapat membuat teksnya lebih mudah dipahami dengan membagi bahan menjadi bagian-bagian kecil dan terhubung secara logis. Tapi selalu ada ruang untuk perbaikan, dan kita bisa belajar bagaimana membuat tulisan lebih baik dengan memecah teks menjadi paragraf dengan cerdas.

Mengapa kita perlu memasukkan jeda ke dalam teks kita?

Fungsi paragraf yang paling primitif tetapi esensial adalah membuat tulisan mudah dibaca. Saat melihat tulisan tanpa paragraf alias tanpa akhir, kita bahkan tidak ingin mulai membaca. Paragraf meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kemungkinan seseorang akan membaca tulisan kita sampai akhir. 

Struktur yang jelas dan sederhana adalah kunci kesuksesan bagi setiap penulis.

Hal penting lainnya tentang paragraphing adalah membantu menjelaskan poin tulisan kita. Dengan menggunakan struktur penulisan yang tepat, kita mengirim pesan langsung ke pembaca, yang memiliki lebih sedikit peluang untuk tersesat dalam pikiran penulis. Sasaran teks apa pun adalah untuk memengaruhi audiens dengan cara tertentu, yaitu untuk menginformasikan, mengesankan, atau ajakan untuk bertindak. Setelah kita memecah tulisan menjadi bagian-bagian, maksud teks menjadi lebih jelas.

Dalam penulisan fiksi, kita dapat menggunakan paragraf untuk menandai gaya tulisan. Tidak ada aturan ketat tentang bagaimana mengatur teks dalam fiksi. Kita dapat berimprovisasi dengan panjang bagian, tergantung pada tujuan. Membuat bagian super pendek adalah alat paragraphing yang bagus untuk menyoroti hal-hal yang paling penting. Ini adalah tentang tulisan, dan tidak ada seorang pun selain penulisnya yang akan memutuskan bagaimana ceritanya akan berakhir.

Apa jenis paragraf?

Bergantung pada target penulisan, umumnya kita membedakan antara 4 jenis paragraf:

1. Naratif

2. Deskriptif

3. Ekspositorif

4. Persuasif

Keempatnya tidak ditentukan oleh panjang tetapi oleh jenis informasi yang diberikan masing-masing.

Paragraf naratif menceritakan kisah kepada pembaca. Setiap bagian terlihat seperti narasi mini — ia memiliki awal, tengah, dan akhir. Urutan tindakannya jelas sehingga pembaca dapat dengan sempurna memahami apa yang terjadi dalam cerita. Saya menggunakan paragraf naratif dalam berbagai jenis penulisan informal, terutama dalam fiksi.

Paragraf deskriptif membantu penulis mengkarakterisasi subjek dari sebuah cerita. Ini biasanya merupakan bagian dari penulisan fiksi juga. Penulis dapat membuat bagian berapa pun ukurannya sesuai dengan keinginannya.

Paragraf ekspositoris memberikan penjelasan tentang sesuatu yang akrab bagi penulis. Ini bisa menjadi bagian dari penelitian atau instruksi penelitian. Kita biasanya menerapkan jenis paragraf ini pada tulisan apa pun yang memberikan informasi tentang subjek tertentu.

Paragraf persuasif memberikan argumen tentang mengapa pembaca harus menerima sudut pandang penulis. Penting bagi bagian persuasif untuk memuat penjelasan logis mengapa poin penulis penting.

Secara umum, kita dapat menggunakan semua ini untuk paragraf esai serta jenis penulisan lainnya. Pilihannya tergantung pada apa subjek kita dan dalam cara apa kita perlu memengaruhi pembaca.

Aturan paragraf utama yang harus dipertimbangkan

Inti dari membagi teks menjadi beberapa bagian adalah untuk menyatukan kalimat di sekitar ide utama paragraf. Kalimat topik menyatakan titik kunci dari seluruh bagian. Saat mencoba menyusun pemikiran, letakkan kalimat topik di awal paragraf. Kemudian jelaskan gagasan utama atau dukung dengan argumen. Untuk memperluas paragraf, kita dapat melakukan hal berikut:

Gambarkan poin dengan sebuah cerita

Jelaskan, bandingkan, atau kontraskan topik

Berikan contoh dari apa yang kita coba jelaskan

Definisikan istilah

Diskusikan masalah dengan pembaca

Jika kita ingin beralih ke topik baru atau mendeskripsikan acara yang mengikuti, sebaiknya memulai paragraf baru. Jangan pernah mencoba memeras semua informasi yang kita bisa ke dalam satu bagian — akan terlalu sulit bagi pembaca untuk memahaminya. Jika kita menulis teks pendek, alangkah baiknya jika merencanakan paragraf sebelumnya. Tentukan berapa banyak bagian yang kita butuhkan untuk menyusun teks secara koheren. Ini akan membantu mengatur pemikiran kita untuk mengirim pesan yang jelas kepada pembaca.

Latihan paragraf untuk meningkatkan keterampilan menulis 

Seperti yang diketahui semua penulis, cara solid untuk menjadi penulis yang lebih baik adalah dengan mulai menulis. Jangan mencari lembar kerja paragraphing jika kita merasa teks kita tidak terstruktur dengan baik. Sekalipun tulisan kita siap, selalu ada cara untuk merevisinya dan membuat pesan lebih jelas bagi audiens dan diri kita sendiri. 

Inilah yang dapat kita lakukan:

Jika paragraf teks  tidak cukup baik: lihat lagi tulisan kita. Apa ide utama? Cobalah untuk mengambil beberapa poin utama dari teks  dan mengubahnya menjadi kalimat topik. Kemudian, tulis ulang setiap paragraf yang menjelaskan poin-poin ini.

Jika kita akan mulai menulis: lanjutkan tanpa rasa takut! Ingat bahwa draf pertama   selalu dapat ditingkatkan dan kita akan menulis lebih baik dengan setiap upaya baru. Catat beberapa konsep kunci penulisan di masa depan. Ubah  menjadi kalimat topik. Jelaskan, gambarkan, atau berikan argumen untuk ide-ide yang penting bagi pembaca.

Paragraphing bukan satu-satunya alat yang akan membantu kita menjadi penulis atau editor yang lebih baik. Tetapi, mengekspresikan pikiran  secara terstruktur adalah keterampilan mendasar yang perlu dikuasai setiap penulis. 

Semoga tips kami membantu Anda membuat paragraf yang jelas dan mencapai target tulisan Anda. (Oce Satria/jobforeditor)

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad