Semprotan Insektisida Lebay, Ulat Bulu Ramai

Setelah wabah kutu loncat mewabah tahun 80an (bahkan jadi ikon bagi politikus petualang yang suka pindah-pindah partai) kini ulat bulu pun menghantui Indonesia. Dimulai dari Bali dan Jawa Timur, saat ini bahkan sudah sampai mau ikut-ikutan jadi kaum urban, ulat bulu mulai masuk Tanjung Duren, Jakarta Barat dan Rawa Badak, Jakarta Utara.

awas ulat bulu

Apa yang menyebabkan wabah ulat bulu sangat mewabah saat ini? Siklus perubahan ekosistem jelas berpengaruh terhadap komponen ekosistem. Menurunnya jumlah predator seperti burung, dan serangga seperti semut rangrang, lalat dan lebah, disebabkan karena musim hujan yang panjang dan abu vulkanik.

Permakaian Insektisida Berlebihan

Namun yang juga ikut menjadi penyebab adalah pemakaian insektisida berlebihan. Pemakaian pestisida dengan penyemprotan diluar batas toleransi akan membunuh musuh-musuh alami ulat bulu seperti semut rangrang, braconidae dan chalcididae (sejenis tawon/lebah) serta tachinidae (lalat). Pestisida kimia dalam waktu lama bisa membuat ulat bulu menjadi lebih resisten.

Menurut para ahli, anomali cuaca yang menjadi salah satu pemicu mewabahnya ulat bulu karena perubahan siklus hidup ulat bulu menjadi lebih pendek. "Harusnya siklus hidup ulat bulu berkisar 4-7 minggu mulai dari telur sampai kupu-kupu. Tapi karena adanya perubahan cuaca, atau cuaca ekstrem siklus hidup mereka menjadi lebih pendek," demikian dijelaskan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Ipih Ruyani, pada jumpa pers di Gedung Balaikota, Rabu (13/4/2011).

Daun yang menjadi makanan ulat bulu tersedia dalam jumlah berlimpah karena musim hujan yang panjang. Selain itu ditemukan pula, bahwa ulat itu semakin cepat siklus hidupnya. Penelitian menemukan fakta percepatan siklus hidup; dari larva ke pupa yang seharusnya 9 hari, beberapa ada yang 4 hari, [ekast]
Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad