Arifinto Cemarkan PKS?: Ini Suara Hati Seorang Grass Root

"Serangan" terhadap PKS semakin bertubi-tubi. Mulai dari kasus Nunun Nurbaiti, istri anggota DPR dari PKS, Adang Daradjatun, Misbakhun, anggota DPR dari Partai PKS yang diperiksa KPK, video fitnah rekayasa terhadap Anis Matta dan yang terbaru Arifinto, Anggota Komisi V DPR, Arifinto yang kepergok tengah melihat adegan porno di computer tabletnya saat berlangsungnya Rapat Paripurna DPR, Jumat (8/4/2011).

Inikah yang pernah ditengarai Anis Matta tentang serangan yang sedang dan bahkan masih akan ada terhadap PKS? Entahlah. Yang jelas, kasus Arifinto cukup mengagetkan sekaligus memiriskan, terlepas dari benar atau tidaknya pengakuannya bahwa ia hanya membuka link dari sebuah email. Sebagai partai yang menjadikan moral sebagai jualan politiknya, tentu kejadian ini sangat memalukan. Bagaimana reaksi massa PKS sendiri menyikapi kasus ini? Ada yanag goyah namun ada juga yang berpandangan bahwa kasus ini terlepas dari benar atau tidak, tidak akan menggoyahkan simpati mereka pada partai dakwah ini. Berikut sebuah catatan seorang facebooker yang kebetulan adalah warga PKS:

.Takkan Surut Walau Selangkah

Zezen Zaini Nurdin April 10 at 11:35am

"astaghfirullah,memalukan,inikah partai dakwah,dakwah porno?dl pks skrg gk respek lg"

Komen diatas dari seseorang yang memberi comment di akun facebook ane. Apa jawaban ane? sebagai kader ecek-ecek alias kelas teri yang hidup di dusun alias grass root, yang menyadari betapa kecilnya peran diri ini dibanding para qiyadah dengan segudang amanah, inilah yang ane jawab:


Inikah partai dakwah? YA. 100% KAMI TAK PERNAH SANGSI. Kok ada yg berbuat begitu? Husnudzon di awal, itu perintah Allah dan tuntunan Nabi. Kalo memang terbukti? hukum yg akan bicara. Apa ada orang yang tidak pernah berbuat salah?

Menodai partai dakwah? KALO TERBUKTI, noda itu tinggal dibersihkan. Kalo tdk bisa dibersihkan? diamputasi (pecat). Dan tanpa gembar-gembor, PKS sudah banyak menjatuhkan sanksi kepada kader-kadernya yang terbukti melanggar AD/ART dan etika.

Memalukan kami? TIDAK. Tapi sebagai pembelajaran bagi kami, YA! Kenapa harus malu untuk mengakui dan bertobat KALO ITU TERBUKTI SALAH? Hanya iblis yang sombong untuk tidak mengakui kekeliruan diri.

Gara-gara begini kami jadi berhenti? TIDAK! TAKKAN PERNAH. Karena dakwah ini tidak ditentukan satu dua orang. Bahkan seandainya semua meninggalkan arena dakwah, kami telah ber'azam takkan pernah meninggalkan jalan dakwah ini. Kami berdakwah bukan untuk berharap puja-puji atau takut dicaci. Allah-lah tujuan kami. Kalo ada yang bersalah diantara kami, Allah pula sudah memberi guide: BERTOBAT dan dimaafkan atau KALO TIDAK MAU BERTOBAT sungguh azab Allah sangat pedih hanya dibanding caci maki!

Mungkin komen ane ini ada yang akan mengomentari: "kasihan kader lapisan bawah yang ikhlas berjuang dan tsiqoh pada qiyadah, tapi qiyadahnya sudah pada menyimpang, hidup bergelimang dunia". Saya akan katakan: "Kasihinilah dirimu sendiri, yang hidup bergelimang prasangka dan dusta. Kasihinilah dirimu sendiri, yang lebih memilih menyendiri diterkam srigala dibanding teguh dalam jamaah penuh berkah, kasihinlah dirimu sendiri yang tiada henti sibuk mengorek orang lain tapi melupakan aib diri sendiri".

Hasbunallah wani'mal wakil... kami yakin semua sudah dalam skenario Allah, tak ada satupun yang kebetulan semata. Cukuplah Allah bagi kami...

*)penulis: admin pkspiyung
dishare ulang dari sharing Eria Chuzaimiah pada 10 April 2011 jam 12:09

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad