Ibu Negara Menangis
SBY dituduh mengintervensi kasus proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang bernilai US$ 2,3 miliar. Melalui orang dekat presiden TB Silalahi, para diplomat AS melaporkan SBY telah meminta kepada Hendarman Supandji (waktu itu Jampidsus) untuk menghentikan kasus tersebut, yang diduga melibatkan Taufiq tersebut. SBY juga disebutkan memerintahkan kepala BIN Syamsir Siregar untuk memata-matai Yusril Ihza Mahendra yang melawat ke China.
Selain SBY, berita The Age juga menulis keterlibatan First Lady, Ibu Ani Yudhoyono yang dituduh ikut mempengaruhi kebijakan politik suaminya. Termasuk soal hubungan baik Ani Yudhoyono dengan para pengusaha, salah-satunya pengusaha kaya Tomy Winata.
Bagaimana reaksi kalangan istana?
"Itu ngawur seribu persen. Subhanallah. Tuduhan penyalahgunaan kekuasaan itu sama sekali tidak benar," Putra SBY, Ibas langsung bereaksi menolak tuduhan tersebut. "Kita menyayangkan sekali. Itu sesat, mengarah pada fitnah, pencemaran nama baik kepada pribadi maupun institusi," sesalnya.
Bahkan "Ibu negara menangis," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi usai Salat Jumat di Istana kemarin.
Berbeda dengan Indonesia, bagi pers di Inggris dan Australia pembocoran seperti ini dianggap tidak melanggar hukum karena mereka sekadar mempublikasikan informasi yang diperoleh oleh Wikileaks. Berita yang diturunkan bukan berasal dari investigasi ataupun laporan wartawannya di lapangan yang membutuhkan cross check dengan pihak yang diberitakan. [diolah dari berbagai sumber]
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: