![]() |
honestdocs |
OBESITAS disebut juga kegemukan atau kelebihan berat badan. Ketika buah hati terlihat gemuk (obes), kerap orangtua menjadi senang dan bahagia karena merasa bahwa buah hati tidak mengalami kesulitan makan dan mendapatkan gizi yang cukup.
Seiring dengan pertambahan usia anak hingga remaja, berat badan tidak berkurang, tanda-tanda obesitas makin terlihat jelas dan akhirnya orangtua menyadari ada yang salah dengan kondisi ini. Nah, agar ini tidak terjadi, pahamilah obesitas sejak anak masih kecil.
Dikutip dari idai.or.id, cara mudah mengetahui anak mengalami obesitas adalah dengan melihat bentuk pipi yang tembem, dagu rangkap, leher tampak pendek, perut membuncit dan berlipat-lipat, payudara membesar, kedua tungkai umumnya berbentuk x, paha dalam saling menempel dan pada anak-laki-laki penis tampak kecil dan terbenam. Selain itu anak seringkali tidur mengorok, tidur tidak nyenyak karena sering terbangun pada malam hari, dan berkurangnya konsentrasi belajar di sekolah.
Anak disebut obes jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 dan overweight +2 menurut kriteria WHO 2006. Indeks massa tubuh pada anak obes usia dibawah 5 tahun berada diatas sama dengan +3 pada kurva WHO 2006 dan pada anak usia diatas sama dengan 5 tahun lebih dari +2 simpang baku pada kurva WHO 2007.
Berikut Tips Menghindari Obesitas Pada Anak
2. Masak makanan dengan dibakar atau dikukus. Ayam, ikan dan sosis bukan hanya lebih lezat bila dibakar, namun juga memiliki kandungan lemak lebih rendah.
3. Beri contoh yang baik dengan kebiasaan makan Anda sendiri.
4. Ajarkan anak Anda untuk makan lebih lambat dan menikmatinya, karena dia akan merasa lebih cepat kenyang dan cenderung tidak makan berlebihan pada waktu makan.
5. Lakukan kegiatan makan bersama dalam satu keluarga sesering mungkin.
6. Jangan jadikan makanan cepat saji sebagai acara rutin mingguan.
7. Kurangi makanan ringan yang dimakan sambil beraktivitas. Jangan biarkan anak Anda makan sambil menonton televisi atau melakukan pekerjaan rumah.
8. Dorong anak Anda untuk “mendengarkan perutnya” dan makan hanya ketika lapar, bukan karena kebiasaan, dan berhenti makan bila dia sudah kenyang.
9. Ajari anak untuk memesan makanan sehat ketika makan di luar, misalnya lebih memilih menu gado-gado daripada sate kambing.
10. Tetapkan batas waktu nonton TV dan bermain komputer. Dorong anak Anda untuk melakukan kegiatan aktif sebagai gantinya. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari.
11. Lakukan acara olahraga keluarga seperti berjalan kaki, naik sepeda, berenang atau bermain bulu tangkis.
12 Dorong anak untuk berjalan atau bersepeda ke sekolah atau ke toko, tidak selalu naik mobil atau motor.
Dari berbagai sumber
Artikel yang bagus bang....anak-anak sekarang sih emang maunya makan makanan fastfood, tidak suka ama sayur dan juga buah...padahal fastfood bisa berbahaya bagi mereka, dan kalo terlalu sering bukan hanya mereka yang kena penyakitnya...
BalasHapustapi juga ortunya, bisa-bisa kena penyakit KANKER alias KANtong KERing...^_^