Gue Ultah, Doamu Panjang
Oleh karena itu, Sahabat, pada hari istimewamu ini merenunglah sejenak untuk menelisik bentangan masa-masa yang telah engkau tempuh. Pada hari ini selamilah kembali saat ketika engkau berada di dalam rahim ibunda, saat ketika engkau melewati dinding sempit untuk menjadi bagian penduduk dunia. Cobalah rasakan betapa berat dan sakitnya ibunda mengandung, melahirkan dan membesarkanmu; tiada kata yang tepat untuk melukiskan pelbagai rasa yang ditanggung beliau. Maka, segera setelah membaca atensi ini; temui, peluk dan ciumlah ibumu!
Katakan padanya, "Bunda, aku menyayangimu meski takkan mungkin mengalahkan sayangmu padaku. Bunda, tak kutemukan ungkapan terimakasih yang memadai atas jasamu kepadaku, kecuali doa abadi semoga Tuhan senantiasa mengampuni dosa²mu, melindungi, memberi petunjuk serta melimpahkan berkah dan karuniaNya kepadamu. Bunda...."
Andaikan beliau jauh, teleponlah. Andaikan beliau telah kembali ke pangkuan Illahi, ziarahilah makamnya.
Pada hari istimewa ini, Sahabat, mungkin banyak orang merayakannya dengan gelak-tawa suka-cita, mengucapkan selamat dengan aneka kalimat..., tetapi semestinyalah engkau meresapi kembali makna hidup ini dengan penuh syukur atas karunia-Nya kepadamu.
Masa lalu bukan sekadar memori untuk dikenang-kenang, melainkan ada banyak pelajaran terkandung di dalamnya;
Hari ini bukan sekadar realita biasa tanpa makna, melainkan bentangan kesempatan untuk menabur bakti dan amal kebajikan, betapa masih banyak saudaramu yang bergulat dengan ketiadaan;
Masa depan bukanlah sekadar lorong impian dan cita-cita, melainkan situasi yang mesti kau siapkan bekal semaksimal mungkin untuk menghadapinya. Maka, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa! (Al-Qur'an surah ke-2 Al-Baqarah ayat 197)
Padang Pinggiran Kota (Papiko), 17 Sept 2010
Wassalam....!
Sahabatmu,
Zakirman Tanjung (zast)
+62819230973

Thanks, Zast...!!!
BalasHapusAPA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: