Koja Berdarah, Pemimpin Tak Becus


Bentrok antara warga masyarakat di sekitar makam Mbah Priok, Koja Jakarta Utara dengan ratusan Satpol PP berubah menjadi kerusuhan yang tak terkendali. Setelah pagi hingga siang hari Satpol PP merangsek masuk ke lokasi makam Mbah Priok, sore hingga tengah malam Kamis (15/4/2010),giliran warga membalas menyerang anggota Satpol PP.

Diperkirakan 85 orang dari kedua belah pihak menjadi korban luka-luka sampai tewas.29 Petugas Satpol PP mengalami luka-luka akibat bentrokan yang terjadi di makam Mbah Priok, Jakarta Utara. Bahkan, ada petugas yang tangannya nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.

Banyak pihak menyayangkan sikap arogan pemerintah melalui Satpol PP yang memaksa penertiban gerbang makam Mbah Priok, padahal menurut warga dan pengacara ahli waris, sengketa antara ahli waris dengan pihak Pelindo masih belum tuntas secara hukum. Hingga pukul dini hari, Kamis (15/4/2010), massa membakar sejumlah mobil Satpol PP di depan RS Koja, Jakarta Utara. Massa yang sebagian besar bergerombol di sekitar lokasi kejadian.

Kobaran api tampak membara di lokasi dari sejumlah titik. Terakhir, mobil Isuzu Panther berlambang Satpol PP dirusak dan dibakar.

Sangat disayangkan reaksi Gubernur yang menyerahkan kendali keadaan kepada petugas di lapangan, padahal keadaan sudah sangat chaos. Kepemimpinan diperlihatkan oleh Habib Riziq yang datang ke lokasi menenangkan massa, padahal Habib Riziq sendiri saat itu tengah dirawat di rumah sakit. Ia memaksa dokter mencabut infusnya demi mendatanagi lokasi kerusuhan.

Warga Tanjung Priok meyakini makam Habib Hasan atau yang tersohor dijuluki Mbah Priok sangat keramat.

Konon, di awal wafatnya peristiwa aneh juga kerap terjadi. Begini ceritanya. Mbah Priok meninggal saat perahu yang ditumpanginya dihempas ombak. Tiga rimbongannya tewas seketika. Sedangkan Habib Hasan atau Mbah Priok dan satu temannya bernama Habib Ali terseret ombak ke semenanjung yang saat itu belum bernama. Sayangnya, saat ditemukan warga Mbah Priuk sudah meninggal sedangkan Habib Ali dalam kondisi hidup. Saat itu warga yang menemukan kedua orang itu juga menemukan periuk dan dayung di samping kedua orang itu.

Nah, seketika itu juga warga langsung memakamkan jenazah Mbah Priok. Sebagai tanda makam, warga menjadikan dayung itu sebagai nisannya sedangkan priuknya di letakkan di sisi makam.(tempointeraktif)

Presiden SBY menyesalkan tindakan dan reaksi pemerintah daerah yang tidak simpatik dan persuasif. SBY menekankan pentingnya mengkomunikasikan semua tindakan yang akan diambil kepada rakyat.
Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

2 Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama