Gus Dur adalah tokoh yang terkenal karena
beberapa ide kontroversial dan melawan arus. Kyai yang pernah mengenyam
pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir itu pernah mengejutkan publik saat
memberi kata pengantar buku humor "Mati Ketawa Cara Rusia." Kyai itu
juga mengagetkan masyarakat saat menjadi komentator tayangan sepakbola atau
menjadi pengkritik film. Setiap kali dikritik dia juga dengan tangkas
mengatakan, "Gitu saja kok repot."
Berikut sejumlah sikap kontroversial almarhum
Abdurrahman Wahid:
1. Gus Dur pernah menggagas
mengganti salam "Assalamu'alaikum" dengan "Selamat Pagi".
Gagasan ini dimuat di Majalah Amanah Nomor 22, 1987, halaman 39. Gagasan ini
kontan mendatangkan sergahan dari umat Islam.
2. Gus Dur juga menjadi
sorotan ketika berkunjung ke Israel
pada tahun 1994. Saat itu masyarakat muslim banyak menyoroti sikap negara itu
terhadap rakyat Palestina. Sepulang dari Israel,
Gus Dur menyarankan pemerintah membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
3. Beberapa kali Gus Dur
menyambangi Soeharto setelah penguasa Orde Baru itu lengser. Padahal Soeharto
dan keluarga Cendana sedang menjadi sorotan publik. Gus Dur pula yang menggagas
Soeharto harus diadili, hartanya disita, lalu Soeharto dimaafkan. Hingga akhirnya,
untuk pertama kalinya 30 Agustus tahun 2000 dilaksanakan pengadilan terhadap
Soeharto.
4. Sebulan setelah menjadi
Presiden, Gus Dur membubarkan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan. Saat
menjelaskan prihal pembubaran kedua pos kementrian itu di hadapan DPR, Gus Dur
melontarkan komentar bahwa DPR tak ubahnya taman kanak-kanak. "Beda DPR
dengan taman kanak-kanak memang tidak jelas," kata Gus Dur ketika itu.
Pernyataan itu memunculkan protes keras dari sejumlah anggota Dewan.
5. Pada April 2000, Gus Dur
memecat Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri
Negara BUMN Laksamana Sukardi. Alasan dia, adalah bahwa keduanya terlibat dalam
kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat.
Belakangan Hamzah Haz juga mengundurkan diri dengan alasan menolak kedekatan
Gus Dur dengan Israel.
6. Gus Dur mengubah
keangkeran Istana dengan cara menerima kiai NU yang hanya memakai sarung dan
memakai sandal. Bahkan suatu ketika ia pernah mengenakan celana pendek di Istana
Negara. "Pelajaran utama dari Gus Dur adalah desakralisasi
Istana," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung.
7. Ancaman dekrit pembubaran
parlemen merupakan kontroversi Gus Dur menjelang akhir jabatannya sebagai
Presiden. Dia tak ingin kedudukannya dilengserkan sebelum masanya berakhir.
Menurut Pengamat Politik Arbi Sanit, dengan dekrit ini, Gus Dur ingin
menunjukan kepada masyarakat sistem presidensial yang sebenarnya. "MPR
tidak bisa menghentikan presiden di tengah jalan," kata dia.
Lelaki yang selalu gatal ingin menulis, penyuka puisi. Terjun di dunia jurnalistik sejak 1988 saat menjadi kontributor Tabloid KMS Singgalang Padang. Menulis cerpen, puisi, dan artikel-artikel sosial politik di media Padang 1988-1996 sejak di SMPN Kotolaweh, SMAN1 Padang Panjang dan saat mahasiswa FH Unand Padang. Bersama beberapa penulis menerbitkan antologi cerpen antara lain: Simfoni Reuni, Resolusi, Petualangan di Alam Bebas, Aku Lagu dan Nostalgia dan Buku antologi Puisi 16 Penyair Nusantara Latifah Qolbi . Menulis buku 100 Tahun Semen Indonesia bersama sejumlah wartawan Indonesia, dan buku Pilkada dan Pandemi bersama Indra J Piliang dan Dr Ir Sujono MM. "Kilau Sungai Lelap Tidurmu" (Buku kumpulan puisi bersama sejumlah penyair Indonesia, mengenang kepergian Eril Mumtaz),
Sebuah novel berjudul Magek, Affair Tiga Dara setebal 400 halaman siap diterbitkan. Saat ini Oce Satria berkutat sebagai Jurnalis di Harian Pekanbaru MX, Klimmx.com, Pemred Tanjaknews.com, dan mengelola sejumlah blog pribadi.
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: