Hikayat Angin, Sepi, dan Malam

 

HIKAYAT ANGIN, SEPI, DAN MALAM


/Oce

Embun malam 
adalah keringat bulan dan bintang
yang meneteskan wangi 
jatuh di daun-daun,
daun-daun menggeliat, 
meliuk di sepoi angin,
tanah basah 
didera rindu yang asali.

Malam-malam ke bulan,
bulan ranum di pucuk pinus,
pinus gemeretak dihembus dengus,
O, dengus yang sumbang,
mengaduh riang, 
lalu mengadu pada bintang-bintang.
O, cinta!

Ingin kuhibahkan  malam ini,
hanya untukmu, 
habiba bermata binar,
agar rindu yang telah kau tabung sejak fajar 
menjadi merupa dalam kanvas
yang bakal kukuaskan,
agar rindu 
tak lagi menunggu.

Angin dikejutkan oleh sepi yang merajuk,
berpendar berpencar 
mencari sembunyi,

Tak mungkin kutenangkan sepi yang gelisah,

Sebab aku  adalah gelisah yang dihembuskan
ruang-ruang pengap  dan lembab

Sesekali bersembunyi 
dalam sunyi. 
Aku bisa mendengar kebahagiaan riuh bernyanyi.

2012-2018
Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad