Iran vs Israel: Perang yang Anggun dan Mengerikan



MENYAKSIKAN video-video perang Iran - Israel, kita menyaksikan tayangan perang modern super canggih. Kilauan rudal-rudal balistik dan hipersonik melesat di langit malam seperti pesta kembang api. Anggun dan indah. Keanggunan yang mengerikan. Persis ketika menyaksikan bulan di malam purnama dan Mars, juga anggun dan indah, padahal panampakan dari dekat kondisi bulan dan Mars sangat mengerikan. 

Gelombang serangan sejak dimulai pada 13 Juni lalu, "paket COD" plus "unboxing" Iran sampai tepat sasaran menghantam lokasi-lokasi strategis Israel: Bazan, kilang minyak terbesar di Haifa dilumpuhkan, gedung tinggi Kemenhan Israel rata dengan tanah, Weizman Institute, kampus think tank sains Israel terkapar hancur dirudal, kantor Kementrian Dalam Negeri luluh lantak, gedung bursa efek Israel juga hancur, pangkalan udara dan depo listrik tak luput dari bidikan rudal, kantor Microsoft dihajar. Kota-kota penting Tel Aviv, Yerusalem, Haifa, Beerseba, Ramat Gan, Rehovot, Bnei Brak dll menjadi sasaran pembalasan Iran setelah Israel lebih dulu menghantam 8 kota di Iran.

Netanyahu entah kemana. Sembunyi di bunker atau konon kabur ke Yunani. Sesekali membuat rilis pers: memohon dunia mengutuk serangan Iran. Ia lupa, dunia telah berkali-kali mengutuk dia atas kejahatan Israel pada bangsa Palestina dan Israel cuek bebek. Sekarang Israel dan WNIsrael merasakan apa yang selama berpuluh tahun diderita warga Gaza. Dan itu belum seberapa. 

Di belahan dunia barat, anak-anak muda, jurnalis, seleb, standup komedian, pengacara, anggota parlemen, sampai emak-emak tak lagi pro Israel. Kata mereka; 

"Sekarang bukan lagi era 70, 80, 90an, di mana internet tak ada dan kami tak tahu apa-apa, tapi sekarang lewat media sosial kami bisa langsung melihat fakta apa yang sebenarnya Israel lakukan di Gaza. Kami tak mau ditipu lagi!" 

Dan di tanah air, di mimbar-mimbar tausiyah dan kajian, orang sibuk mempersoalkan Iran syiah: syiah bukan Islam, dan wacana lama bahwa sebenarnya syiah dan zionis bersatu melawan Islam, kita tak perlu mendukung Iran yang syiah, haram mendukung mereka, dsb. Sebagian lupa kalau Dinasti Saud di Arab Saudi, emir-emir di Qatar, Kuwait dan sekitarnya sejak lama bersekutu dan bergelantungan di kaki Washington, demi kekuasaan dan kekayaan pribadi. (oce)
Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad