Pengaruh Kopi pada Kehamilan

Kafein dapat membantu mental menjadi lebih segar, tetapi bisa berdampak sebaliknya , yang menyebabkan peneliti untuk bertanya-tanya apakah wanita yang minum kopi, teh dan soda mendapat kesulitan untuk hamil.
Para peneliti di University of Nevada meneliti kemungkinan ini - pada tikus, tidak perempuan - dan menyimpulkan bahwa sel-sel bertanggung jawab untuk menyeleksi telur sepanjang perjalanan menuju rahim, jika mereka tidak mengizinkan tabung untuk kontrak efisien, telur tidak dapat mencapai rahim, demikian menurut penelitian yang dipublikasikan pekan lalu di British Journal of Farmakologi.

"Hal ini memberikan penjelasan menarik tentang mengapa wanita dengan konsumsi kafein tinggi seringkali memakan waktu lebih lama untuk hamil daripada wanita yang tidak mengkonsumsi kafein," kata Sean Ward, seorang profesor di School of Medicine di University of Nevada, dalam siaran pers.

Penelitian sebelumnya menghubungkan tingkat kafein dan kehamilan dan hasil yang tidak konsisten. Sebuah studi 2010 di Medical Science Monitor tidak menemukan hubungan antara tingkat kafein dan kehamilan, tetapi perhatikan bahwa obat itu terdeteksi dalam cairan folikel yang mengelilingi telur wanita. Pada tahun 2002, sebuah penelitian di Human Reproduction meneliti 221 pasangan dan menyimpulkan bahwa kegagalan untuk mencapai kelahiran hidup setelah siklus fertilisasi in vitro (IVF) dikaitkan dengan asupan kafein lebih dari 50 miligram per hari. Wanita yang terbatas asupan kafein menjadi kurang dari 50 miligram meningkat IVF tingkat kehamilan dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi lebih. Secangkir kopi yang diseduh memiliki sekitar 100 miligram kafein.

"Dalam pikiran saya karena data yang kontroversial, saya akan lebih hati-hati," kata Alice Domar, direktur pikiran / jasa tubuh di Boston IVF, sebuah klinik swasta berafiliasi dengan Harvard Medical School dan Beth Israel Deaconess Medical Center.

Domar menyarankan wanita yanag tengah berusaha untuk hamil agar membatasi diri untuk minum secangkir atau dua kopi per hari. Dia mengutip studi tahun 2002 IVF untuk pasien-pasiennya dengan infertilitas, merekomendasikan bahwa mereka tetap mendapat asupan kafein sampai 50 miligram per hari - kira-kira secangkir teh, soda atau lima batang coklat. (Tentu saja, lima batang coklat mungkin tidak disarankan untuk alasan lain selain kehamilan kesulitan mencapai.)

terlepas dari temuan dalam penelitian tersebut, Domar mengatakan bahwa secara akal sehat semuanya bergantung juga pada kondisi masing-masing wanita, "ibu kita merokok dan minum dan kebanyakan dari kita toh sehat secara mental utuh," katanya.
{artikel diterjemahkan dari TIME]
Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama