Buku Harian Che Guevara
Buku ini dilaunching di ibukota Kuba tepat di hari ulang tahun ke-83 Revolusioner kelahiran Argentina itu. Janda-Nya, Aleida Maret, bersama dengan salah seorang putrinya hadir. Ia mengatakan bahwa tujuan penerbitan buku harian itu "untuk mengakui pikirannya, hidup dan bekerja".
Buku harian yang diterbitkan sebelumnya disimpan oleh Ernesto "Che" Guevara selama gerilya dimana ia berjuang bersama Fidel Castro, telah dirilis di Kuba.
syaif234 menggambarkan, melalui kebiasaannya, Che menulis buku harian. Saat terlihat kawan-kawannya tertatih-tatih menanggalkan senapannya, merokok tembakaunya dan bersantai, Che malah asyik bergumul dengan buku kecilnya yang berisi sederet kata-kata yang merupakan rangkaian peristiwa penting dan seputar pengalaman baik senang, sedih maupun tegang. Semuanya diceritakan apa adanya.
Peristiwa manusiawi itu jujur terukir di dalam buku harian Che. Ia mengamati peristiwa demi peristiwa. Kejadian tiap kejadian yang peluru dan mesiu siap menghilangkan nyawanya. Tapi tak terlihat ia gentar atau segan untuk menulis buku harian hanya sekedar mood semata. Ia menulis kisah perjuangan detasemen gerilya dalam buku hariannya untuk catatan bagi kaum revolusioner muda kelak dimana pun mereka berada untuk selalu melawan pemerintahan diktator kejam dan segala bentuk penindasan
Buku ini diedit oleh pusat Studi Che Guevara dan diterbitkan oleh perusahaan Australia Ocean
Penerbitan buku ini terhitung terlambat. Salah satu alasan mengapa penerbitan buku harian Che terus mengalamai penundaan adalah karena beberapa notebook ditulis tangan di mana mereka nyaris kesulitan menemukannya hilang.
"Di mana notebook Kita tidak tahu, dan ada banyak versi yang berbeda," kata Maria del Carmen Ariet, seorang peneliti dari pusat Studi Che Guevara, seperti dikabarkan CNN.
Namun, ia menambahkan bahwa banyak bahan dimasukkan dalam Episode Perang Revolusi Kuba, buku lain waktu Guevara di pegunungan Sierra Maestra Kuba, yang diterbitkan pada tahun 1963.
Guevara terbunuh di Bolivia pada 1967 setelah tiba di sana pada tahun 1966 sebagai bagian dari rencana untuk memicu revolusi.
Sekilas tentang Che:
Che menjadi legenda. Ia dikenang karena keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme.
Seperti ditulis wikipedia Ernesto Guevara Lynch de La Serna (lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 – meninggal di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba.
Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Sejak usia muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia rajin membaca tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya. Memasuki sekolah menegah pertama (1941) di Colegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi yang terbaik di bidang sastra dan olahraga. Di rumahnya, Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara.
Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada dolar Amerika Serikat ,yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Che juga pernah berkunjung ke Indonesia, pada 12 Juni 1959 belum genap enam bulan sesudah Revolusi Kuba meraih kemenangan, Castro mengutus Che selama tiga bulan untuk mengunjungi 14 negara Asia, kebanyakan negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Pada rentang tiga bulan inilah Che berkunjung ke Jakarta dan menyempatkan diri ke Borobudur.
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: