Bom Buku Tanpa Pengarang

Polisi yang baru lulus saja ( apalagi kalau dia dididik sebagai seorang RESERSE ) maka ia sudah diajari tentang prosedur tetap ( protap) penjinakan bom. Sekali lagi, jgn cepat menyalahkan dan mengumumkan bahwa Dodi Rahmawan melanggar prosedur. Jagalah perasaannya dan perasaan keluarganya. Apa yg memicu polisi2 itu "berani" membuka sendiri paket tsb? #TANYA KENAPA
indonesiakatakami.wordpress.com
‎2011/03/16 by INDONESIA KATAKAMI Comments Off

· Bagikan
    Mukhlis A Moekh, Rizal Putra, dan Yulianis Kamoeddin menyukai ini.
    • <Mukhlis A Moekh tapi jo,sarok yang dibungkuih rapi tapi dicurigai bom,lai gegana yang menangani,masak lah jalaih bom,daalm kemasan sangat tak lazim(harusnyo dicurigai berat/serius) malah ditangani mode tuse. Jangan2 anggapan maliang dikantua polis labiah gampang dara di t4 yg jauah dr polis.
      Suka


      Mukhlis A Moekh sambungan(hehe...)memang batua jo. Jd lengah justr pd hal2 serius.


      EkaSatria Taroesmantini Lengah apa "lengah", membingungkan. Sialnya para pengamat dg seenaknya menyebut 'islam radikal'. Terlalu byk pihak radikal sebenarnya. Siapa saja atau pihak manapun berpeluang untuk dicurigai.!!!


      Mukhlis A Moekh jangan2 polis lebih curiga dengan Islam itu tadi,ketimbang dengan paket bomnya.

      EkaSatria Taroesmantini Bisa juga. Tapi, kenapa gorries mere dan bnn yg super ketat itu bisa ditembus paket sembarangan? Pasti pelakunya menguasai taktik penyusupan. Kira2 siapa dan kenapa? Point yg harus diingat adalah 'siapapun atau pihak manapun berpotensi ikut bermain. Wallahu a'lam bissawwab!

      Sahlan Gufran Chotiq Choleq jagalah perasaannya dan keluarga terus terucap hak azazi manusia awak jadi heran kesalahan2 elementer yang  buat individu or kelompok tidak ada yang salahkan plg jagalah hati n perasaanya. sesuatu yang dikerjakan itu harus profesional dan ditangani oleh ahlinya jangan mencari kesalahan or alasan2 lain. aneh di indonesia ini masih kayak zaman kolonial belanda nggak ada yang mau mengakui kesalahan. harus belajar dr jepang bro
      EkaSatria Taroesmantini Polri sudah mengakui "keteledoran" anggotanya.
      Sahlan Gufran Chotiq Choleq keteledoran bukan kesalahan elementer yang terjadi di tubuh polri dan tidak belajar dari kejadian2 yang lalu bulshiiiit. tanggung jawab dong bukan keteledoran


Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad