Trik Mengajar Anak Cepat Membaca
Karena Salwa hobbynya mengekor kemana Bunda atau Ayahnya pergi, jadinya interaksi lebih asyik saat kami berdua naik motor. Salwa duduk di depan, sementara saya membimbing si motor dengan kecepatan adem-ayem ( jiaaaaaah...) Nah, di sepanjang perjalanan dari rumah ke swalayan atau sekedar raun-raun mengitari jalanan seputar tempat tinggal kami, saya dan Salwa saling bersahut-sahutan menyebutkan huruf satu persatu. Di lain waktu kami saling menyambungkan huruf, menyebut kata-kata seperti benda, nama-nama di keluarga.
Mengeja huruf sambil bermain, itulah kuncinya. Ya kami saling bercanda, tertawa mengeja huruf atau kata dan kadang-kadang mempelesetkan sebuat kata hingga Salwa tertawa terpingkal-pingkal.
Salwa memang lebih sering mengekor Bundanya, makanya peran si Bunda mengajarkan Salwa membaca jauh lebih besar. Di sepanjang jalan menuju rumah dari sekolah (kebetulan Bundanya mengajar di sebuah SDIT di daerah Pondok Kelapa dan Salwa sering diajak serta) Salwa dan Bundanya saling bersahut huruf dan kata. Keuntungannya, Salwa lupa dengan capek berjalana kaki.
Di rumah, kami bertiga sering bermain “sambung kata”. Misalnya kata pertama saya lemparkan, “Rumah...!” Salwa menyambung, “Mahal...!” selanjutnya giliran si Bunda: “Halal....!” dan berputar ke saya lagi: “Lalu....!” dan seterusnya......
Jangan sekali-sekali menyuruh Salwa menghapal huruf atau nama benda dan orang. Dia akan cepat bosan. Biarkan hapalan itu berjalan secara otomatis dengan berbagai cara, misalnya dengan bernyanyi, saling mengurut huruf atau saling melempar kata.
Ah, ada baiknya kita tanya juga si Bunda, bagaimana "mengelola dan mencipta" Salwa di usia pra-sekolah. Suruh Bunda nulis di sini aja ‘kali ya....? Tunggu, kita bujukin dulu.
APA PENDAPAT ANDA TENTANG TOPIK INI?: