Catatan Bunda Salwa

Sebagai guru yang seringnya gaul sama anak kelas 6 SD, Bunda sering memperlakukan Salwa seperti mereka, gak adil kan? maka dalam keseharian banyak pelajaran yang Bunda ambil dari Salwa

Si pemaaf

Sering terjadi kalau Salwa jauh lebih pemaaf dari bundanya (pengakuan nih), misalnya saat Salwa merusak payung yang baru bundanya beli, Salwa langsung bilang
 
“Maapin Salwa ya Bunda, Salwa ga sengaja…" 

Atau saat Salwa dimarahi dan didiamin Bunda, maka Salwa yang selalu mendekati Bunda untuk meminta maaf. Mungkin di fikiran polosnya permintaan maaf akan meluluhkan perasaan si Bunda. Seringnya Bundanya masih gondok, Salwanya udah ngerayu: 

“Bunda mau masak ya? Salwa bantuin ya?" atau komentarnya, “Kok bunda masih diam aja, kan Salwa udah minta maaf "
 
Di lain waktu Salwa dimarahi karena merengek minta dibeliin mainan, setelah lama negosiasi dan gagal, eh dianya yang minta maaf, subhanallah….
 

Si ingin tahu

Ada satu hal lucu dan menggelikan yang baru ini ditanyakan Salwa. Sore saat Bunda pulang sekolah, Bunda membawa Breast pump alias alat buat memerah ASI, pas lihat alat itu Salwa nanya “ ini apa, Bunda ?”
 
“Ini buat merah ASI. “
 
“Gimana cara makainya “
 
“Nanti aja ya …(sebenarnya Bunda malu buat ngunjukin.... hehe)
 
“Ayo dong Bunda… gimana caranya?”
 
“MasyaAllah Salwa, Bunda belum tahu, kan baru pinjam”
 
“Pinjam dari siapa? “
 
“Dari Umminya Umar”
 
“Nanti kalau Bunda mau merah ASI, Salwa liat ya…”
 
“iya…. ," sahut Bunda sebagai jawaban aman.
 
Ternyata bagi Salwa itu bukan jawaban asal. Nah… pagi setelah Bunda coba alat itu, dia nangis…. “Kan Bunda udah janji mau liatin ke Salwa hhuhuu...”
 
Akhirnya………….Bunda mengalah dengan muka yang berwarna kemerahan, Bunda ngasih demo cara memerah ASI dengan alat kepada Salwa hhhfff. (*)

Pondok Kelapa, 9 Maret 2010