Kafi Kurnia Tentang Peluang Capres


SIAPA BAKAL MENANG ? PEMILU PRESIDEN JULI 2009 ?

Minggu lalu, ketika makan siang di NOBU - Hongkong, seorang teman nyeletuk sembali mengunyah “toro sashimi”, bahwa pemilu presiden 2009 mendatang < 6 Juli 2009 >, bakalan ngak seru, karena pemenangnya sudah bisa diraba. Di atas kertas kelihatan-nya begitu. Malah ada teman yang simpatisan dengan SBY pernah mengungkapan ada pameo yang mengatakan bahwa “SBY pasti akan menang. Biarpun cawapresnya adalah sendal jepit sekalipun”. Banyak pula yang meramalkan SBY kali ini akan menang satu putaran sekaligus tidak seperti tahun 2004 yang silam. Bertarung dalam 2 putaran yang melelahkan.
Malam harinya, saya menelpon seorang teman di Hongkong yang saya tahu punya “koneksi” khusus. Dan saya ingin tahu ramalan beliau seperti apa soal politik pemilu ini. Esok harinya kami minum kopi di CafĂ© Landmark di Central. Ia tampak letih, kemungkinan terlalu banyak terbang kesana dan kesini. Observasinya cukup lugas dan mengejutkan. Menurut beliau, di Indonesia belum ada kekuatan dominan yang mampu menjadi mayoritas. Artinya siapa saja bisa jadi presiden. Bukan karena uang tapi strategi yang pas.

Fakta dilapangan memang menyimpulkan demikian. Dari hasil pemilu legislatif 2009 yang baru berlalu, hasilnya cuma :

No Partai Politik Jumlah Suara Persentase
1. Demokrat (31) 21.703.137 20,85%
2. Golkar (23) 15.037.757 14,45%
3. PDIP (28) 14.600.091 14,03%
4. PKS (8) 8.206.955 7,88%
5. PAN (9) 6.254.580 6,01%
6. PPP (24) 5.533.214 5,32%
7. PKB (13) 5.146.122 4,94%
8. Gerindra (5) 4.646.406 4,46%
9. Hanura (1) 3.922.870 3,77%

Bayangkan saja 3 partai terbesar Demokrat, Golkar dan PDIP hanya punya mayoritas suara di legislatif 49,33% dan masih tekor dari 50%. Ini membuktikan secara tuntas tidak adanya kekuatan dominan. Atau kata lain bilamana anda minoritas, andapun masih bisa menang. Asalkan anda memainkan kartu yang pas.

Faktor lain yang juga sangat menarik adalah jumlah GOLPUT dalam pemilihan legislatif kemarin dari 170 juta lebih pemilih (berdasarkan data KPU 24 Nov 2008), konon kabarnya 49 juta lebih pemilih tidak menggunakan hak pilihnya alias tidak memilih. Ini artinya 30% pemilih absen. Sedangkan gosip yang beredar, angka golput lebih mendekati 40%. Dalam matematik pemilu inilah group “undecided” yang berpotensi bisa menjadi kekuatan dominan yang baru dan menciptakan pemilu “landslide” alias kemenangan longsor.

Secara strategi menang pemilu presiden Juli 2009 mendatang, cuma bakal ada dua alternatif. Menang secara marjinal atau menang ‘landslide’. Pertempuran pemilu presiden 2004 boleh dikatakan berlangsung secara pertempuran marjinal. Hal ini ditandai dengan 6 pasangan capres dan cawapres bertarung persis adu lari, untuk mecari satu pemenang dengan waktu terbaik atau tercepat.

No. Pasangan Calon Jumlah Suara Prosentase
1. Wiranto, SH. & Ir. H. Salahuddin Wahid 26.286.788 22,15%
2. Hj. Megawati S. & H. Hasyim Muzadi 31.569.104 26,61%
3. Amien Rais & Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo 17.392.931 14,66%
4. Susilo Bambang Yudhoyono & Jusuf Kalla 39.838.184 33,57%
5. Dr. H. Hamzah Haz & H. Agum Gumelar. 3.569.861 3,01%

Persis seperti ramalan banyak orang, secara marjinal tidak ada yang dominan, dan mampu meraih suara mayoritas. Sehingga pasangan SBY+Yusuf Kalla yang hanya mampu mencapai 33,57% dan Megawati+Hasyim Muzadi yang meraih 26,61% dari total suara atau gabungan hanya 60,18% harus menjadi finalis dan bertarung pada putaran kedua.

Pada putaran kedua, barulah pasangan SBY+YUSUF KALLA menang dan memenuhi mayoritas diatas 50%, itu pun tidak dengan suara telak.

No. Pasangan Calon Jumlah Suara Prosentase
1. Megawati+Hasyim Muzadi 44.990.704 39,38%
2. SBY + Jusuf Kalla 69.266.350 60,62%

Pemilu Presiden 2009 Juli mendatang, bakal ada 3 pasang. 4 tokoh calon adalah muka lama. Cuma ada 2 yang menjadi muka baru. Dengan situasi dan kondisi yang tidak jauh berbeda, mungkin ada benarnya bahwa pemilu presiden 2009 di bulan Juli mendatang, tidak lagi akan seru. Karena diatas kertas sudah terasa siapa yang bakal menang. Apa lagi kalau style pertarungannya masih bergaya pertempuran secara marjinal ala atlit adu lari. Dimana tidak akan lagi ada kejutan-kejutan baru yang menarik.



Dalam pemilu legislatif 2009 yang lalu, misalnya Prabowo dengan Gerindra yang tampil dengan iklan-iklan yang agresif menjual tema-tema ekonomi kerakyatan, dan nafas wong cilik yang mirip dengan nafas PDIP jaman dahulu, ternyata juga hanya mampu menghimpun suara kurang dari 5%. Cukup mahal bila dibanding biaya yang dikeluarkan dan hasilnya. PAN juga mengalami situasi yang hampir sama.

Partai berbasis Islam, seperti PKS, PKB dan PPP yang iklan dan kampanye-nya tidak lebih jor-jor-an, ternyata masih mampu mendulang suara diatas 18% lebih. Tentu saja Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka partai politik berbasis agama Islam selalu memiliki perhitungan yang unik. Ketiganya tetap akan menjadi elemen penentu yang sangat diperhitungan oleh setiap capres dan cawapres. Jadi jangan heran image dan gambar Ibu Ani SBY yang tiba-tiba berjilbab dalam kampanye presiden belum lama ini menjadi sorotan, kritik dan bola panas yang melebar ke berbagai media.

Iklan-iklan kampanye juga belum ada yang tampil menohok dengan impresi dan pencerahan yang luar biasa dan menggugah. Malah iklan SBY yang bergaya Mie-Instant menjadi bahan perdebatan yang cukup ramai dimana-mana.



Barangkali siapa-pun yang ingin menang pemilu presiden 2009, harus menggunakan strategi dengan menang secara “landslide” atau longsor. Logikanya mudah sekali. Ibaratnya anda punya musuh yang gede banget. Untuk berkelahi dengan-nya, adalah sangat tidak mungkin kita melawan-nya secara fisik. Maka satu-satunya jalan, kalau kita ganggu tempatnya berpijak, sehingga longsor, dan membuat dirinya ambruk.

Atau menang dengan logika pertarungan tinju, yaitu membuat KO musuh di ronde-ronde awal. Dengan metode ini, saya yakin pertempuran bulan Juli 2009 masih akan tetap seru, dan pemenangnya bisa siapa saja. Bukan pihak tertentu yang dipastikan menang diatas kertas. Cuma saja memang waktunya sangat pendek, tinggal sebulan. Menyiapkan strategi dan eksekusinya mungkin tidak akan cukup waktu. Tetapi inilah tantangan yang mengasyikan. Bilamana ini terjadi, maka pertarungan berkualitas akan terjadi. Dan biarlah rakyat yang menentukan pilihan terbaik. Bagi saya, pemilu presiden 2009, masih bisa siapa saja pemenangnya !

Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama