POJOK MASA LALU

Kerabat KMS-Singgalang, Apa Kabar, Kawan?

Kerabat KMS, begitu dulu kami membahasakan diri untuk komunitas yang sedang mekar di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Riau. Gerbong bernama Koran Masuk Sekolah edisi suplemen Harian Singgalang, Padang ini membidani kemunculan penulis muda yang berasal dari institusi sekolahan. Karena KMS memang mengusung ideologi anak sekolahan dengan semboyan dari, oleh dan untuk siswa. Jadilah bermunculan kontributor KMS yang menulis apa saja. Artikel, Cerpen, Puisi, Berita sampai vignet dan karikatur. Digawangi oleh beberapa wartawan seperti duo Gusfen Khairul-Abrar Khairul Ikhirma, Eko Yanche Eddrie dll, bobot tulisan yang dilahirkan sudah bisa dibawa ka tangah.

“Pokoknya semua sudut dan pelosok tabloid KMS kami isi. Apa saja setiap minggu. Bahkan bila sudah kehabisan ide, kami menulis di surat pembaca. Pokoknya ada nama kita mesti muncul setiap terbit.” Begitu cerita Budi Putra, suatu ketika mengenang. Mantan kerabat KMS yang kini sudah melangit sebagai The Founding Father kaum Blogger Indonesia ini dulu masuk sebagai Kerabat KMS paling moncer.

Yang saya ingat dari kerabat KMS misalnya nama-nama Rudi Rusli dari SMA 2 Padang, Ulil Amri dari SMA 1 Jambi, Eko Muhardi dan M. Isa Gautama dari SMA/P 10 (?) Padang, Yusrizal KW (kini sastrawan) dari SMSR Padang. Ratna W dari Padang, Syamsurijal, Yeni Anelsi dari SMAN 2 Bukit Tinggi dan banyak lagi. Dari SMAN Padangpanjang ada Rinaldo, Eka Satria dan Eka Vidya Putra (kini dosen & analis politik UNP). Ada ratusan nama tercecer, mungkin. O, ya, Pak Riswandi, guru dan pembina OSIS SMAN Sawahlunto adalah satu dari kerabat KMS paling disayang. (apa khabar sekarang Pak?).

Kerabat KMS adalah komunitas yang melahirkan dan menumbuhkan bakat menulis kaum muda di Sumatera Tengah, jauh sebelum nanti lahir Forum Lingkar Pena dari tangan Helvy T. Rosa dan Annida-nya. Para kerabat itu kini sudah menyebar ke mana-mana dengan berbagai profesi. Saya misalnya, tersesat jadi saudagar. Mendustakan bakat yang sudah dianugerahkan Allah dan susah payah telah dibidani KMS-Singgalang. Saya merasa jadi anak durhaka di antara ratusan anak-anak “ibu” saya yang dengan kesungguhan sudah mencapai maqamnya masing-masing di dunia kepenulisan.
O, ya kalau anda yang membaca blog saya ini ternyata mantan kerabat KMS, apa kabarmu, Kawan? @2009 - 1988
Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama