Keajaiban Al Qur'an: Pilihan Kata Dalam Al Qur'an



KALI ini kita akan menengok kembali keindahan makna dan bahasa Kitab ini. Cara Allah memakai dua kata yang berbeda untuk dua kasus yang berbeda  walau arti harfiahnya sama. Apa maksudnya?

Contoh dalam  surah An-Nisa’ 85. Ada dua kata: Nasibun (نَصِيبٌ) dan Kiflun (كِفْلٌ) yang sama-sama memiliki arti “bagian”.

Allah berfirman,
مَّن يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُ نَصِيبٌ مِّنْهَا وَمَن يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَّهُ كِفْلٌ مِّنْهَا -٨٥-

Barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian dari (kebaikan)nya. Dan barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari (keburukan)nya.”
(An-Nisa’ 85)

Al-Qur’an sering mengingatkan bahwa setiap kebaikan dan keburukan akan kembali kepada pelakunya. Ayat ini pun senada dengan penjelasan diatas, siapa yang memberi pertolongan dengan memberi kebaikan atau mengajak untuk berbuat baik maka ia akan mendapat bagian dari (kebaikan)nya, begitu pula sebaliknya.

Namun kita akan berhenti pada kata Nasibun (نَصِيبٌ) dan Kiflun (كِفْلٌ) yang sama-sama memiliki arti “bagian”.

Mengapa ketika berbicara tentang pertolongan yang baik, Allah menggunakan kata Nasibun dan ketika berbicara tentang pertolongan yang buruk, Allah menggunakan kata Kiflun?

Walaupun memiliki arti yang sama, kata Nasibun dan Kiflun juga memiliki perbedaan.

Kata Nasibun mengandung arti “tambahan” dan kata Kiflun mengandung arti “setara”. Jadi, bagian yang akan didapat dari pertolongan yang baik itu akan dilipat gandakan oleh Allah swt, sementara keburukan hanya akan dibalas dengan setimpal. 

Contoh lain, saat Musa berkata "Ya Kaumku" dan Isa atau Yesus berkata "Ya Bani Israil". Mengapa beda?

﴿وَقَالَ مُوسَىٰ يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ﴾
[ يونس: 84]

Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri". [Yunus: 84]

Sedangkan dalam Surat As-Shaff ayat 6, Nabi Isa berkata kepada Bani Israil: 

Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu

Musa dan Isa sama² orangnya israel. Kenapa Musa berkata Ya Kaumku (kaumi) tapi Isa menyebut bani Israil? Karena Musa memang bani Israil, sedang Isa atau Yesus tak punya nasab bapak Israil. 

Begitulah, mukjizat Alquran. Masyaallah. (Oce)

Sumber: erfan.ir/indonesian dan podcast Ust Felix

Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

Posting Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama