Bidadari Paling Sabar: Ummu Zafar

Ada seorang wanita agung dalam mozaik Islam, yang terkenal karena kemantapan hatinya memilih menutup aurat dan kesabaran ketimbang memilih kesembuhan. Namanya Ummu Zafar, ia adalah seorang wanita berkulit hitam asal Ethiopia dan menderita penyakit ayan yang sudah lama diidapnya. Ia datang kepada Rasulullah Saw dan menceritakan masalah yang dihadapinya.

“Saya, sesungguhnya menderita penyakit epilepsy, dan aurat saya terbuka, maka doakanlah kepada Allah untukku kesembuhan, ya Rasulullah,” katanya pada Nabi. Oleh Rasulullah Saw dikatakan, “Jika kamu mempunyai kesabaran, maka bagimu adalah surga, tapi andai kau pilih kesembuhan, akupun akan mendoakan pada Allah agar engkau diberi kesembuhan.”

Ummu Zafar pun memilih bersabar dan tak mau auratnya terbuka lagi, hal mana untuk itu ia didoakan oleh Rasulullah.

Pada salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Abdul razak dari Ibnu Juraij dari Hasan bin Muslim dari Thawus diceritakan bahwa suatu hari kepada Rasulullah diserahkan beberapa orang gila termasuk di dalamnya Ummu Zafar. Nabi melakukan penyembuhan dengan memukul dada orang gila tersebut dan sembuh. Namun ketika dada Ummu Zafar dipukul, ia tak kunjung sembuh karena syetan tak mau keluar dari tubuhnya. Kata Rasulullah, “Syetan itu sengaja menghina diri Ummu Zafar di dunia, namun di akhirat kelak Ummu Zafar akan mendapatkan kebaikan.”

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa, saudara-saudara dan keluarga Ummu Zafar mengadukan penderitaan wanita yang secara fisikpun tidak menarik tersebut kepada Rasulullah. “Jika kalian semua memilih kesembuhan, maka aku akan mendoakan pada Allah dan niscaya ia akan sembuh,” kata Nabi menawarkan pilihan. Pilihan berikutnya kata Nabi, “Tetapi jika kalian semua memilih kondisinya tetap seperti saat sekarang ini, maka insyaallah kelak di akhirat ia tidak akan mendapatkan penghisaban. Yang mana yang akan kalian pilih?”

Ummu Zafar pun dengan sangat yakin dan ikhlas akhirnya memilih tetap dalam kesabaran, “Doakan diriku tetap dalam keadaan seperti ini.”

Dapat dibayangkan bagaimana Ummu Zafar lebih memilih kehinaan dunia ketimbang kemuliaan akhirat. Seperti diketahui bahwa penyakit ayan atau epilepsy di kalangan masyarakat sering dianggap sama dengan penyakit orang gila. Masyarakat senantiasa melecehkan penderita penyakit ayan.

Kesabaran yang dipilih Ummu Zafar boleh dikatakan sebagai ujud kesabaran yang amat hebat dan tak bercela. Rasa sakit dan malu yang disandangnya seumur hidup tak menyurutkan penghambaan dirinya kepada Allah SWT, ia memilih surga dengan ujian kesabaran. Semoga Allah meridhoinya dan menempatkan beliau dalam kedudukan yang mulia bersama orang-orang sholeh lainnya.
(Disarikan dari Bidadari-Bidadari Surga/ Muhammad Ali Quthb)

Posting Komentar

0 Komentar

Below Post Ad