Memahami Jurnalistik ala TEMPO



REVOLUSI digital telah mengubah banyak hal, termasuk pada bagaimana kita mengkonsumsi informasi. Orang mendapatkan informasi dengan gratis, cepat, singkat, dan dalam beragam bentuk. 

Sayangnya, media massa sebagai mantan pemonopoli informasi, kini terbata-bata dalam mengikuti perkembangan terbaru.

Media massa di seluruh dunia (kecuali mungkin di Jerman), terimbas hal ini. Pembaca media cetak menurun drastis, sejumlah koran tutup. 

Pembaca media digital memang naik luar biasa, tapi keuntungan belum bisa diraih dari dunia digital. Harga iklan turun jauh dibanding era cetak, persaingan semakin ketat, dan media berbayar belum terlalu diminati.

Limbungnya industri media massa saat ini hampir mirip dengan limbungnya industri musik dan film beberapa tahun lalu. Kedua industri ini, karena lebih dulu terhantam badai digital, berhasil lebih dulu menemukan new revenue streams. Spotify dan Netflix membuat industri musik dan film kembali menggeliat.

Media massa tampaknya harus menunggu “Spotify-nya”. 

Dalam penantian itu, media massa di seluruh dunia melakukan inovasi untuk membuat terobosan baru. Termasuk grup TEMPO yang dikenal cukup mumpini.

Melalui Tempo Institute yang dipimpin Qaris Tajudin, grup media teratas itu mengadakan sejumlah pelatihan dengan berbagai topik. Mulai soal jurnalistik dasar, konten media digital, hingga pelatihan untuk kalangan perhumasan.

Sejumlah pemateri dihadirkan. Sebut saja Setri Yarsa (Pemimpin Redaksi TEMPO.CO), Citra Dyah Prastuti (Pemimpin redaksi KBR Jakarta), Nezar patria (Pemimpin Redaksi Jakarta Post), dan Metta Dharmasaputra (Pendiri Katadata).

Tempo Institute merancang berbagai kelas untuk berbagai kebutuhan. Pengajar dan mentor dari kalangan jurnalis dan penulis, menemani peserta pelatihan menggali dan menajamkan ide tulisan. 

Dengan model fasilitasi yang asyik, peserta akan ditemani melangkah tahap demi tahap, mengemas gagasan menjadi tulisan yang menarik dan runtut. Kelas-kelas Tempo Institute, seperti mereka klaim, enak diikuti dan perlu. Jenaka pun bisa. 


Disarikan dari Tempo Institute
Editor: Oce Satria

Redaksi TNCMedia

Support media ini via Bank Rakyat Indonesia (BRI)- 701001002365501 atau melalui Bank OCBC NISP - 669810000697

1 Komentar

Silakan Berkomentar di Sini:

Lebih baru Lebih lama